About

Kamis, 08 Maret 2012

KANDUNGAN GIZI PADA MAKANAN JAJANAN

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini beragam isu kesehatan menjadi topik hangat yang dibicarakan berbagai kalangan, termasuk para orangtua. Kasus formalin, boraks, hingga zat pewarna pada makanan membuat kita semua harus lebih hati-hati lagi dalam memilih makanan terutama makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak. Dalam hal ini para orangtua harus melakukan pengawasan lebih ketat terhadap makanan apa saja yang dibeli bebas alias jajanan di sekolah.

Dengan kondisi tersebut, diperlukan komunikasi antara orangtua murid dan guru untuk saling memberikan masukan dan pengawasan pada makanan di kantin sekolah dengan memberikan dan menyediakan makanan yang sehat dan bergizi bagi murid.kantin sekolah tidak boleh diisi asal-asalan, harus mempunyai konsep yang matang dan menunjang tumbuh kembang anak usia ini. "Hal ini bukan untuk mengada-ada, tapi pengelola kantin harus menyadari bahwa semua yang disajikan dan kebersihan makanannya itu dapat mempengaruhi kesehatan anak. Anak, kan, masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, nah gizi di dalam makanannya harus menunjang pertumbuhan tersebut.

Dengan demikian, makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna, dan penyedap makanan instan tak boleh dijual kepada murid. Junk Food termasuk makanan yang sebaiknya tidak ditawarkan. Begitu juga minuman yang dikemas dalam botol dan soft drink. Selain mengandung pengawet, kalau terlalu banyak dan terus-terusan dapat mengganggu metabolisme tubuh dan perkembangan anak. Eka menyarankan, minuman yang dijual sebaiknya yang segar dan kaya vitamin serta serat, seperti jus buah-buahan yang pembuatannya dilakukan sesuai pesanan anak. Makanan yang dijual pun sebaiknya tidak melulu makanan padat seperti lauk-pauk, mi dan pasta, tapi juga kue-kue kudapan yang bergizi. Jadi sekalipun anak cuma makan kue, kebutuhan gizinya pada saat jam istirahat tetap terpenuhi.


BAB II
ISI
2.1 Bahaya yang mengancam:
• Zat pewarna seperti rhodamin, jika dikonsumsi secara berlebihan akan menyebabkan kanker hati beberapa tahun mendatang.
• Vetsin atau mono sodium glutamate (MSG) yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan kanker. Dalam jangka pendek bisa juga menyebabkan pusing dan mual.
• Formalin dan boraks bisa membuat gangguan pencernaan, muntah-muntah, hingga depresi system saraf.
• Pencemaran timbal (Pb) pada makanan yang dijajakan di pinggir jalan tidak bisa diremehkan karena bisa mengakibatkan infertilitas, kelumpuhan, mual, dan muntah-muntah, sakit kepala, hingga kesulitan berpikir.
• Selain timbale, makanan jajanan yang tidak higienis sangat mungkin tercemar bakteri E.coli. Bakteri ini menyebabkan sakit perut, diare dan gangguan pencernaan lainnya
2.2 Zat terlarang yang terkandung dalam bahan makanan:
• Zat pewarna yang dilarang, antara lain auramine, metanil yellow, chrysoidine, rhodamin, burn umber. Zat pewarna yang dimaksud dipergunakan untuk pewarna industri tekstil dan lain-lain.
• Zat pengawet, seperti nitrofuran, asam benzoate, dan kloroform. Formalin dan boraks juga berada di antara pengawet yang dilarang karena bukan untuk digunakan pada makanan.
• Zat pemanis, sakharin dan siklamat.









2.3 Akibat bila jajanan tidak bersih
Menurut dr. Soenanto Roewijoko, MS.SpA dari RS MH Thamrin Internasional, kebersihan makanan dan minuman yang dijual di kantin sangat perlu dikontrol. Sanitasi ruangan dan peralatan makan pun harus higienis. Jika tidak, risiko pencemaran bukan tak mungkin terjadi. Inilah beberapa penyakit yang ditularkan melalui jajanan yang tak bersih
• Tifus
Penyakit infeksi akut ini disebabkan bakteri Salmonella typhi, yang biasanya hidup jika sanitasi buruk, dan makanan serta minuman tidak higienis. Kuman ini masuk ke tubuh melalui mulut dan menyerang tubuh terutama saluran cerna.
• Diare
Diare merupakan keluarnya kotoran encer yang lebih sering dari biasanya. Bisa berupa cairan berlendir yang kadang disertai darah. Penyebab diare bisa beragam. Akibat makan makanan yang terlalu pedas, akibat makan sesuatu yang tercemar, entah dari debu atau binatang seperti lalat, atau makanannya tak segar lagi dan basi.
• Cacingan
Makanan yang tidak dijaga kebersihannya sangat mungkin dihinggapi serangga yang membawa telur-telur cacing. Jika termakan oleh anak, telur ini akan menetas di dalam saluran cerna dan menimbulkan penyakit kecacingan. Akibatnya anak bisa kehilangan nafsu makan.
2.4 Cara untuk mendapatkan jajanan yang bersih dan sehat
• INSPEKSI MENDADAK
Supaya murid-murid mendapatkan jajanan yang bersih dan sehat, beberapa sekolah dapat menerapkan aturan ketat pada pengelola kantin sekolahnya. Juga, sekali-sekali tak perlu segan melakukan sidak (inspeksi mendadak-red). "Pengelola kantin di Madania merupakan hasil seleksi yang cukup ketat. Ada wawancara dan tes makanan sebelum dipilih. Selain itu mereka yang terpilih harus menyerahkan laporan daftar menu yang akan disajikan 2 minggu sebelumnya. Dan komposisi menu tersebut harus mencakup selama satu bulan. Ini untuk mengecek makanan dan minuman yang dijual apakah nilai gizi, rasa, dan kesukaan murid bisa terpenuhi,"
Pihak sekolahnya juga tak akan segan-segan mencoret menu yang tumpang tindih atau mengandung pengawet yang membahayakan anak. "Semua bahan-bahan makanan harus segar, sehat dan bersih. Dapur juga akan selalu diperiksa kebersihannya. Jika terbukti tidak baik maka si pengelola kantin akan kena sanksi keras dari sekolah.


BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisa beberapa Risiko atau Dampak bila asupan gizi yang tidak seimbang atau kurang
1. Menurunnya kemampuan belajar/berfikir
Asupan zat gizi anak-anak sekolah masih sangat memprihatinkan. Padahal asupan gizi yang baik setiap harinya dibutuhkan supaya memiliki kemampuan intelektual yang baik sehingga menjadi generasi penerus bangsa yang unggul. Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan berfikir. Karena organ otak mencapai bentuk maksimal pada usia dua tahun. Apabila kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanent. Oleh karena itu, Kemampuan anak belajar atau prestasi anak di sekolah menjadi menurun. Anak usia sekolah merupakan investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Sehingga kewajiban kita sebagai orang tua harus selalu memperhatikan kualitas dan kuantitas asupan gizi anak. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan anak-anak saat ini.
2. Menurunnya pertumbuhan, kemampuan fisik dan ketahanan tubuh rentan
Pada umumnya banyak keluarga yang masih tidak peduli terhadap asupan kandungan gizi yang dikonsumsi oleh anak-anaknya. Mereka lebih banyak peduli bahwa “yang penting anak kenyang”, tanpa memperhatikan keseimbangan gizinya. Padahal akibat dari asupan gizi yang kurang diantaranya daya tahan tubuh terhadap tekanan atau stress menjadi menurun. Sistem imunitas dan antibodi berkurang, sehingga mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, dan diare. Pada anak-anak hal ini dapat bisa berbahaya dan bahkan bisa membawa kematian. Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal juga tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik dan benar.
Pada masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak-anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna sehingga dampak masalah gizi bagi anak sekolah dapat berupa gangguan pertumbuhan dan kesegaran jasmani yang rendah. Oleh karena itu, pertumbuhan dan perkembangan anak harus diperhatikan sedini mungkin, agar terhindar dari ancaman berbagai penyakit yang bisa berujung pada kematian. Salah satu contoh yang bisa diambil adalah kasus-kasus di daerah endemik Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), akibatnya pertumbuhan penduduknya sangat terhambat seperti cebol atau kretinisme.


3. Ancaman malnutrisi dan penyakit
Kurangnya asupan zat gizi yang seimbang dalam jangka panjang dapat menyebabkan ancaman malnutrisi bahkan dimulai pada saat kehamilan atau dalam kandungan ibu. Malnutrisi ini bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditanggani sedini mungkin. Selain malnutrisi, ada ancaman penyakit lain yang disebabkan makanan atau jajanan anak sekolah. Jajanan yang mengadung zat kimia dan bersifat karsinogenik, seperti zat pengawet (formalin, borax), pewarna sintetik, perasa (MSG) dapat terakumulasi pada tubuh yang dalam jangka panjang menyebabkan penyakit kanker dan tumor. Apabila anak mengkonsumsi asupan gizi yang tidak seimbang, maka ancamannya berupa penyakit seperti anemia defisiensi zat besi, kekurangan vitamin A (KVA), bahkan gangguan akibat kekurangan yodium di suatu komunitas terutama daerah endemik.
3.2 Tips menghindari jajanan:
• Biasakan makan pagi. Hal ini efektif untuk mengurangi nafsu jajan pada anak dan remaja.
• Membawa bekal. Dengan membawa bekal, selain kebersihan terjaga, nutrisi juga dijamin seimbang.
• Sediakan kudapan/camilan sehat di rumah, bisa berupa buah, kue rendah kalori atau yoghurt.
• Variasi makanan di rumah. Menu yang berganti-ganti membuat kita tidak cepat bosan dan mencari pilihan lain di luar rumah, yang belum tentu memenuhi syarat gizi. Ini bisa diterapkan juga di kantin-kantin sekolah dengan menyediakan makanan yang sehat yang variatif dan bergizi, sehingga murid tidak membeli jajanan di luar sekolah.
• Jangan biasakan mengganti makanan dengan jajanan.
• Jangan terlalu sering makan di restoran fast food. Makanan yang ditawarkan umumnya mengandung garam yang tinggi dan penyedap rasa berlebih. Kandungan kalorinya juga lebih besar disbanding kandungan nutrisinya. Protein, mineral dan vitaminnya pun sangat rendah.
Dengan mengetahui dampak baik dan buruk dari makanan jajanan, paling tidak kita bisa meminimalisir hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi.






BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan :
Supaya murid-murid mendapatkan jajanan yang bersih dan sehat, beberapa sekolah dapat menerapkan aturan ketat pada pengelola kantin sekolahnya. Juga, sekali-sekali tak perlu segan melakukan sidak (inspeksi mendadak-red). "Pengelola kantin di Madania merupakan hasil seleksi yang cukup ketat. Ada wawancara dan tes makanan sebelum dipilih. Selain itu mereka yang terpilih harus menyerahkan laporan daftar menu yang akan disajikan 2 minggu sebelumnya. Dan komposisi menu tersebut harus mencakup selama satu bulan. Ini untuk mengecek makanan dan minuman yang dijual apakah nilai gizi, rasa, dan kesukaan murid bisa terpenuhi," .
Pada umumnya banyak keluarga yang masih tidak peduli terhadap asupan kandungan gizi yang dikonsumsi oleh anak-anaknya. Mereka lebih banyak peduli bahwa “yang penting anak kenyang”, tanpa memperhatikan keseimbangan gizinya. Padahal akibat dari asupan gizi yang kurang diantaranya daya tahan tubuh terhadap tekanan atau stress menjadi menurun. Sistem imunitas dan antibodi berkurang, sehingga mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, dan diare. Pada anak-anak hal ini dapat bisa berbahaya dan bahkan bisa membawa kematian. Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal juga tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik dan benar.
Pada masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak-anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna sehingga dampak masalah gizi bagi anak sekolah dapat berupa gangguan pertumbuhan dan kesegaran jasmani yang rendah. Oleh karena itu, pertumbuhan dan perkembangan anak harus diperhatikan sedini mungkin, agar terhindar dari ancaman berbagai penyakit yang bisa berujung pada kematian. Salah satu contoh yang bisa diambil adalah kasus-kasus di daerah endemik Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), akibatnya pertumbuhan penduduknya sangat terhambat seperti cebol atau kretinisme.
Saran
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua dengan berjalan nya perkembangan zaman kita dapat memilih makanan yang baik kita konsumsi untuk generasi penerus agar tidak mengakibatkan hal yang buruk bagi mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More